No Result
View All Result
SUMATERADEFACTO.COM | Kab. Batanghari
Pemerintah Kabupaten Batanghari, Bupati Batanghari Mhd Fadhil Arief secara resmi membuka kegiatan lomba syair di halaman Rumah Adat Bumi Serentak Bak Regam, (22/11).
Lomba Syair antar Kecamatan se-Kabupaten Batanghari tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Batanghari ke-74.

Dalam sambutannya Bupati Batanghari Mhd. Fadhil Arief menjelaskan bahwa syair merupakan salah satu jenis puisi rakyat (puisi lama) yang sampai sekarang masih dijumpai.
Namun demikian eksistensi syair tidak sepopuler puisi baru atau lagu-lagu pop masa kini yang digarungi seantero remaja zaman sekarang.
Sebenarnya, lanjut Fadhil syair mempunyai daya pikat tersendiri karena menyajikan kata-kata indah, memiliki irama mendayu-dayu, bahkan mengandung banyak petuah yang sarat makna jika dihayati.
“Umumnya, syair pada tiap baitnya terdiri dari empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama. Syair sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu Syi’ir atau Syu’ur yang berarti perasaan. Seiring perkembangan zaman syair beradaptasi menjadi bahasa Melayu, meski didalamnya masih bercampur bahasa Arab dan Sansekerta,” kata Fadhil.
Fadhil mengatakan, keberadaan syair melayu tersebut masih dapat dijumpai pada acara pernikahan dan khataman Al-Qur’an. Syair sarat dengan nasihat moral, estetika, khazanah budaya, dan nilai-nilai agama.
Namun seiring perkembangan zaman, memang tradisi tersebut mulai terkikis dan nyaris menghilang. Untuk tetap melestarikan tradisi tersebut, diperlukan solusi cara menyiarkan syair agar menarik bagi generasi masa kini.

“Sebagian besar warga Provinsi Jambi adalah masyarakat melayu, termasuk di Kabupaten Batanghari. Ternyata masih kurang menarik bagi siswa. Peserta didik beranggapan bahwa materi tersebut susah dan membosankan karena berisi bait-baik bermakna sulit. Apalagi tradisi bersyair di lingkungan mereka juga sudah nyaris terkikis. Hanya orang-orang tua saja yang masih melestarikan tradisi syair. Itu pun hanya dapat dijumpai dalam acara pernikahan dan khataman Al-Quran. Untuk itu para pendidik perlu memberikan sedikit sentuhan inovasi ketika mengenalkan syair kepada peserta didik,” bebernya.
Fadhil juga mengatakan, lomba syair ini akan menjadi sangat relevan dalam rangka mendukung salah satu program tangguh Kabupaten Batanghari yaitu sebagai bagian dari program Guru Tangguh / Guru Mengaji dalam pembelajaran muatan lokal sekolah yaitu “BATUAM” (Baca Tulis Arab Melayu).
“Saya meminta, para guru di sekolah melalui Dinas PDK Kabupaten Batanghari, agar segera mengintegrasikan syair ini ke dalam metode pembelajaran yang kreatif. Salah satunya dengan menerapkan metode Contextual Teaching and Learning (CTL),” ucap Fadhil.
Sehingga dengan menggunakan model pembelajaran ini, kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengelola, dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkret dan mengaitkan dengan kehidupan nyata siswa. Sehingga pembelajaran menyajikan puisi rakyat “Syair” secara lisan akan menjadi hal yang menarik bagi para peserta didik.
“Anak didik kita, akan menjadi lebih bersemangat mengeksplorasi kemampuan dan bakat mereka dengan bersyair. Bahkan dengan banyaknya media sosial yang tersedia saat ini, karya mereka dapat dipublikasikan melalui facebook, youtube, instagram atau lainnya,” sambung Fadhil.
Bupati Batanghari tak lupa berpesan, pembelajaran tentang bersyair sangat penting bagi siswa karena bisa menjadi media yang mujarab dalam penyampaian nasihat. Hal tersebut sangat berkaitan dengan pendidikan karakter siswa, paparnya. (NST)
No Result
View All Result
Discussion about this post